Mengenal Adat Sangjit: Tradisi Lamaran dalam Budaya Tionghoa
Sangjit (⽣⽇禮) adalah salah satu prosesi dalam rangkaian pernikahan tradisional Tionghoa yang memiliki makna penting. Sangjit merupakan upacara penyerahan seserahan dari pihak keluarga pria kepada keluarga wanita sebagai bentuk lamaran resmi. Tradisi ini umumnya dilakukan setelah prosesi tunangan dan sebelum hari pernikahan.
Sangjit tidak hanya sebagai simbol keseriusan dari pihak pria, tetapi juga menunjukkan penghormatan kepada keluarga wanita serta upaya untuk menjalin hubungan baik antar dua keluarga.
Makna Filosofis Sangjit
Secara harfiah, “Sangjit” berasal dari kata dalam bahasa Hokkien atau Mandarin yang berarti “hadiah pengikat.” Tradisi ini mencerminkan niat tulus keluarga pria untuk menjalin hubungan kekeluargaan melalui pernikahan dan sebagai tanda kesiapan calon pengantin pria untuk bertanggung jawab secara lahir dan batin.
Waktu Pelaksanaan
Sangjit biasanya dilaksanakan beberapa bulan hingga beberapa minggu sebelum hari pernikahan. Tanggalnya biasanya dipilih berdasarkan kalender Tionghoa atau saran dari ahli fengshui agar membawa keberuntungan bagi pasangan.
Rangkaian Acara Sangjit
Berikut adalah alur umum acara Sangjit:
-
Kedatangan Rombongan Pria
Rombongan pria datang ke rumah keluarga wanita dengan membawa kotak seserahan. Mereka biasanya disambut secara formal oleh keluarga wanita. -
Penyerahan Seserahan
Kotak seserahan (yang biasanya berjumlah genap, kecuali angka 4 karena dipercaya membawa kesialan) diserahkan oleh perwakilan keluarga pria kepada pihak wanita. -
Balasan dari Keluarga Wanita
Sebagian isi seserahan biasanya dikembalikan sebagai simbol bahwa pihak wanita menerima lamaran namun dengan penuh hormat dan tidak mengambil semuanya. -
Acara Ramah Tamah dan Makan Bersama
Setelah prosesi utama selesai, kedua keluarga biasanya melanjutkan dengan acara makan bersama sebagai bentuk perayaan dan pengenalan lebih dekat.
Isi Seserahan Sangjit
Isi seserahan dalam adat Sangjit bisa bervariasi tergantung tradisi keluarga, tetapi umumnya mencakup:
-
Perhiasan untuk calon pengantin wanita (cincin, kalung, gelang)
-
Angpau (uang dalam amplop merah sebagai simbol rezeki)
-
Kue keranjang atau manisan (simbol kemanisan hidup berumah tangga)
-
Buah-buahan (seperti apel dan jeruk, melambangkan kedamaian dan keberuntungan)
-
Pakaian dan perlengkapan wanita
-
Barang simbolik seperti teh, anggur, atau kosmetik
Kesimpulan
Sangjit bukan sekadar acara penyerahan seserahan, melainkan tradisi yang penuh makna dalam budaya Tionghoa. Ia menjadi simbol persatuan dua keluarga, rasa hormat, serta keseriusan dalam membina rumah tangga. Di era modern, Sangjit masih banyak dipertahankan, bahkan kerap disesuaikan dengan selera dan gaya hidup masa kini, tanpa menghilangkan nilai-nilai adat yang luhur.